Sejarah Dan Misteri Dibalik Indahnya Gunung Salak Bogor



Sebagai orang yang lahir dan besar di Bogor, tentu saya ingin tahu mengenai sejarah dan misteri dibalik indahnya Gunung Salak Bogor. Untuk itu saya segera mencari informasi mengenai Gunung Salak lewat internet. Jika kalian juga ingin mengetahuinya, silahkan baca artikel singkat saya yang diambil dari beberapa sumber/ situs.


Gunung Salak. Sebuah nama gunung yang tak asing lagi di telingga kita. Apalagi belakang, gunung ini menjadi buah bibir setelah jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100.  Tentu, ini menjadi daftar panjang keangkeran Gunung Salak.  Gunung  yang anggun namun penuh menyimpan sejuta misteri.

Gunung Salak, merupakan gunung yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Bogor dengan Sukabumi, dengan ketinggian 2211 m dpl. Orang yang mendengar kata “Gunung Salak” , pasti akan mengira bahwa di gunung tersebut terdapat banyak pohon Salak. Itu salah. Nama Gunung Salak diambil sebenarnya berdasarkan bahasa sansekerta dari kata "salaka" yang memiliki arti "perak".

Di Gunung Salak terdapat beberapa puncak, puncak pertama, puncak kedua, serta yang terakhir puncak sumbul. Ketiganya memiliki ketinggian dan medan yang berbeda-beda.

Akan tetapi dibalik itu semua, ada sebagian warga yang masih percaya bahwa gunung tersebut adalah tempat yang suci.  Tempat terakhir kemunculan Prabu Siliwangi, Raja Padjajaran, yang merupakan Kerajaan Hindu terakhir di Jawa Barat.

Memang, jika kita lihat di lerengnya ada sebuah pura, yaitu Pura Parahyangan Agung Jagatkarta Tamansari Gunung Salak. Konon pura ini dibangun sebagai penghormatan terhadap Prabu Siliwangi dan para prajuritnya yang menghilang di Gunung Salak dan menjelma menjadi macan.

Masyarakat sekitar juga sering menemukan hal-hal gaib di kawasan Gunung Salak ini yang berhubungan dengan Prabu Siliwangi. Sebelum membangun pura ini pada 1995, umat Hindu terlebih dahulu membangun candi dengan patung macan berwarna putih dan hitam. Di lokasi inilah, diyakini Prabu Siliwangi menghilang dan berubah wujud menjadi macan.

Lokasi itu dipilih, konon Konon, pada tahun 1981 silam, tempat tersebut dikenal sebagai Batu Menyan. Batu menyan ini setiap harinya mengeluarkan asap. Konon masyarakat sekitar setiap hari melihat cahaya putih, dan sinar terang dari angkasa, kemudian turun ke batu.

Dengan mitos tersebut, tak heran Gunung Salak jadi terkenal angker. Banyak pendaki yang hilang lantaran tersesat. Selama ini, tak sedikit pendaki mengaku ada yang mendengar gamelan atau pun melihat penampakan-penampakan mahluk halus saat mendaki Gunung Salak. Para pendaki pun disarankan untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor atau kasar selama perjalanan. Tujuannya untuk menghindari gangguan 'lelembut' penunggu Gunung Salak. Begitu juga tak sedikit pula terjadi kecelakaan pesawat yang jatuh di Gunung Salak.

Gunung Salak adalah gunung berapi yang mempunyai beberapa puncak, di antaranya Puncak Salak I dan Salak II. Letak astronomis puncak gunung ini ialah pada 6°43' LS dan 106°44' BT. Tinggi puncak Salak I adalah 2.211 m dan Salak II 2.180 m dpl. Ada satu puncak lagi bernama Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.

Keangkeran Gunung Salak diyakini warga sekitar karena terkait dengan adanya mitos Prabu Siliwangi, Raja Padjajaran yang sampai saat ini kuburannya pun belum diketahui letaknya. Konon, Prabu Siliwangi menghilang di Gunung Salak untuk menghindari kejaran Kian Santang. Prabu Siliwangi yang bersembunyi di belantara kemudian terkepung.  Tapi ajaibnya, sang Prabu bisa meloloskan diri dengan mengapung ke udara. Tempat menghilangnya Prabu Siliwangi tersebut kemudian dinamakan ‘pengapungan’ yang berlokasi tidak jauh dari Kawah Ratu.

Di kawasan Gunung Salak ini juga terdapat banyak makam para raja. Menurut juru kunci Gunung Salak, setidaknya ada 40 makam kuno yang berusia ratusan tahun. Selain makam, ada juga petilasan suci yang banyak tersebar di berbagai titik, seperti petilasan Prabu Siliwangi yang berada di kaki Gunung Salak, Bogor dengan total mencapai lebih dari 91 lokasi. Karena keramatnya lokasi tersebut, maka banyak warga yang meyakini bahwa tidak ada yang boleh melewati kawasan tersebut, terlebih dengan membawa rasa kesombongan atau keangkuhan.

Selain itu, Gunung Salak sendiri memiliki cuaca yang sering berubah-ubah di puncaknya. Terkadang saat matahari terik, tiba-tiba turun hujan disertai kabut. Hal inilah yang sering membahayakan para pendaki gunung Salak. Selain itu seringkali terjadi kabut tebal di puncak gunung secara mendadak yang tentunya akan mempengaruhi penerbangan. Sehingga pesawat komersil jarang melintas, dan bBiasanya hanyalah helikopter atau pesawat militer.

Keangkeran Gunung Salak juga diyakini karena gunung merupakan lokasi tempat pernikahan antara manusia dan jin. Namun di gunung ini dikatakan sebagai tempat penyimpanan harta (emas) Belanda saat menjajah Indonesia.

Di Gunung Salak terdapat “Kawah Ratuh”.  Di kawasan kawah ini masih terdapat sumber sulfur dan belerang, baik berupa gas, uap, ataupun kubangan yang panas dan mendidih. Kawah itu bisa dengan tiba-tiba mengeluarkan asap belerang yang meracuni paru-paru.  Karena kondisi tersebut, maka Kawah Ratu juga dianggap sebagai lokasi yang keramat dan berbahaya oleh warga sekitar dan para pecinta alam.

Berikut ini beberapa misteri yang ada di Gunung Salak Bogor, yang mungkin belum kalian ketahui:

1. Mitos Prabu Siliwangi

Hal ini terkait dengan adanya mitos Prabu Siliwangi, raja Padjajaran yang sampai saat ini kuburannya pun belum diketahui letaknya. Konon, Prabu Siliwangi menghilang di Gunung Salak untuk menghindari kejaran Kian Santang. Prabu Siliwangi yang bersembunyi di belantara kemudian terkepung.

Tapi ajaibnya, sang Prabu bisa meloloskan diri dengan mengapung ke udara. Tempat menghilangnya Prabu Siliwangi tersebut kemudian dinamakan ‘pengapungan’ yang berlokasi tidak jauh dari Kawah Ratu.

2. Tempat Penyimpanan Harta Karun VOC

Adapula cerita yang menyebutkan bahwa lokasi itu karena keangkerannya, dijadikan tempat penyimpanan harta Belanda berupa emas saat menjajah Indonesia. Gunun Salak oleh banyak 'kaum spritualis' disebut-sebut banyak menyimpan harta karun peninggalan Belanda. Harta itu berupa emas murni yang dimasukan di dalam peti. Dan peti-peti itu kemudian dikubur di empat titik terpisah di area Gunung Salak. Harta tersebut sengaja di kubur VOC, karena takut diambil tentara Jepang yang masuk ke Indonesia 1942. “Mereka (VOC) takut emas-emas yang mereka kumpulkan direbut Jepang yang waktu itu berusaha mengusir Belanda dari Indonesia,” ujar tokoh masyarakat Cidahu, Sukabumi.

Setelah sukses menguburnya, mereka kemudian membuat peta penunjuk arah yang disertai tanda-tanda fisik lokasi. Waktu itu VOC berharap ketika mereka datang lagi ke Indonesia harta yang disimpan bisa diambil kembali. Tapi kenyataanya setelah Jepang keluar, Indonesia kemudian merdeka tahun 1945. Akhirnya serdadu Belanda dan VOC tidak bisa masuk lagi ke Indonesia. Tentu saja harta-harta yang dikubur itu tidak bisa diambil kembali.

Kabar tentang adanya harta timbunan itu di Gunung Salak sempat beredar tahun 1953. Waktu itu, sejumlah warga Cidahu mendengar kalau harta karun itu di kubur di wilayah kaki Gunung Salak tersebut. Info yang mereka terima tanda fisik tempat penyimpanan harta itu adalah tembok yang tebalnya 120 centimeter persegi.

Ada lagi yang mengatakan kalau disekitar Kawah Ratu ada juga harta yang ditimbun. Alhasil, karena kabar tersebut, hampir seluruh warga Cidahu beramai-ramai mencarinya. Setiap ada tembok sisa peninggalan Belanda mereka hancurkan. Dalam beberapa bulan, tembok sisa pembatas perkebunan milik Belanda dengan penduduk pribumi saat itu, langsung ludes menjadi puing.

Sementara warga yang coba mencari harta itu di sekitar Kawah Ratu banyak yang tewas karena menghadapi medan yang berat di Gunung Salak. Arwah-arwah inilah yang kabarnya bergentayangan di sekitar Kawah Ratu.

3. Kawah Ratu

Di kawahnya yang juga disebut “kawah ratu” masih terdapat sumber sulfur dan belerang baik berupa gas, uap ataupun kubangan yang panas dan mendidih. Kawah itu bisa dengan tiba-tiba mengeluarkan asap belerang yang meracuni paru-paru. Ada sederet peristiwa di wilayah tersebut yang korbannya meninggal dunia.

Karena kondisi tersebut, maka kawah Ratu juga dianggap sebagai lokasi yang keramat dan berbahaya oleh warga sekitar dan para pecinta alam.

4. Banyak Makam Dan Petilasan

Di kawasan Gunung Salak ini juga terdapat banyak makam para raja. Menurut juru kunci Gunung Salak, H.Marsa, setidaknya ada 40 makam kuno yang berusia ratusan tahun. Selain makam, ada juga petilasan suci yang banyak tersebar di berbagai titik, seperti petilasan Prabu Siliwangi yang berada di kaki Gunung Salak, Bogor dengan total mencapai lebih dari 91 lokasi.

Karena keramatnya lokasi tersebut, maka banyak warga yang meyakini bahwa tidak ada yang boleh melewati kawasan tersebut, terlebih dengan membawa rasa kesombongan atau keangkuhan.

5. Cuaca Yang Sering Berubah

Gunung Salak sendiri memiliki cuaca yang sering berubah-ubah di puncaknya. Terkadang saat matahari terik, tiba-tiba turun hujan disertai kabut. Hal inilah yang sering membahayakan para pendaki gunung Salak. Selain itu seringkali terjadi kabut tebal di puncak gunung secara mendadak yang tentunya akan mempengaruhi penerbangan. Alasan-alasan tersebut membuat pesawat komersil jarang melintas di atas gunung Salak. Biasanya yang melintas hanyalah helikopter atau pesawat militer.

6. Gunung Sejuta Jebakan

Meski Gunung Salak tidak setinggi Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang berada di dekatnya, gunung setinggi 2.221 m di atas permukaan laut (dpl) itu terkenal dengan tingkat kesulitannya untuk pendakian. Tapi, gunung berapi yang memiliki beberapa puncak–– di antaranya Puncak Salak I (2.211 m dpl) dan Salak II (2.180 m dpl), dan Puncak Sumbul (1.926 m dpl)––berdasarkan kepercayaan masyarakat sekitar menyimpan sejumlah mitos yang mengakar kuat.

Apalagi, bagi masyarakat Sunda wiwitan kawasan Gunung Salak dinilai suci karena dianggap sebagai tempat terakhir Prabu Siliwangi, pendiri kerajaan Padjajaran yang dikenal dengan gelar Sri Baduga Maharaja.Karena itu, tidak jarang para “peziarah” sering mengunjungi Gunung Salak. Tujuannya untuk meminta berkah. Malah, di kawasan ini juga dikenal adanya ritual perkawinan manusia dengan jin.

Tak aneh jika di Gunung Salak dijumpai berbagai situs pemujaan atau tempat keramat. Mulai dari patung pemujaan hingga makam keramat Embah Gunung Salak yang dipercaya masyarakat setempat. Pada 2005, Pura Parahyangan Agung Jagatkarta Tamansari Gunung Salak yang dinilai sebagai pura terbesar di Pulau Jawa berdiri di Desa Taman Sari. Pendirian pura ini karena diyakini kerajaan Hindu di tanah Sunda, Padjadjaran, pernah berdiri di sini dengan ibu kota Pakuan.

Karena itu, kawasan sekitar Gunung Salak dianggap suci bagi kalangan masyarakat Sunda wiwitan. Kepercayaan lain yang juga kuat mengakar di masyarakat sekitar Gunung Salak ialah tempat ini dipercaya menjadi lokasi penyimpanan harta karun peninggalan Belanda. Harta itu berupa emas murni yang dimasukkan di dalam peti yang dikubur di empat titik terpisah di area Gunung Salak. Gunung Salak juga dikenal sebagai tempat yang menyimpan banyak “jebakan”di areal punggung.

Di Kawah Ratu misalnya, terdapat gas alam beracun belerang aktif yang menyembur dari seluruh celah tanah. Di samping itu, cuaca di sekitar Gunung Salak sangat sulit ditebak. Kawasan Gunung Salak selalu diselimuti kabut. Tapi, hanya dalam hitungan beberapa menit kabut bisa lindap.Tidak jarang,hujan tibatiba turun meski cuaca cerah. Belum lagi keberadaan jurang berbentuk V atau dikenal dengan sebutan amphitheatre.

Paling dangkal mencapai 100 meter dan paling dalam 400 meter. Kawasan di wilayah ini juga dikenal rawan longsor. Di kawasan inilah pada April 1987 silam, tujuh siswa STM Pembangunan, Jakarta Timur, ditemukan tewas setelah terperosok ke jurang di Curug Orok yang berkedalaman sekitar 400 meter di punggung gunung berketinggian sekitar 1.600 m


7. Lokasi Pernikahan Manusia Dan Jin

Ada yang menyebutkan bahwa Gunung Salak merupakan lokasi tempat pernikahan antara manusia dan jin.

Bagaimana menurut sobat tentang beberapa Misteri Gunung Salak diatas? Kita tidak mampu membuktikannya secara ilmiah karena cerita diatas bersifat metafisis. Percaya atau tidak percaya itu tergantung dengan diri kalian sendiri.

Itulah sedikit sejarah dan misteri dibalik indahnya Gunung salak Bogor. Semoga bermanfa'at bagi kita semua.

Sumber:

Related Post